Cinta bertepuk sebelah tangan, cinta tak berbalas? Apa yang terlintas dipikiran kalian tentang hal itu? Saya sendiri bingung bila harus mengartikan maksud itu. Apa kamu pernah merasakan hal itu? Kalau saya jujur pernah mengalaminya. One-side love bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan atau dihindari. Itu adalah suatu perasaan yang wajar dialami oleh sebagian orang. Tidak semua cinta itu dapat terbalaskan sesuai keinginan kita. Siapa yang mau menyalahkan "cinta bertepuk sebelah tangan"? Setiap manusia mempunyai haknya masing-masing dalam mencintai seseorang, tetapi kembali lagi pada kalimat "cinta tak harus memiliki".
Selintas mempunyai arti yang sama dengan one-side love, tapi menurut saya dua hal tersebut mempunyai makna yang berbeda. Jika dalam "cinta tak harus memiliki" saya maknai apabila kita mencintai seseorang begitupun sebaliknya (berbalas) akan tetapi ada suatu hal dimana cinta itu hanya tercipta untuk tumbuh dihati mereka tanpa harus terwujud dalam suatu komitmen "memiliki". Sedangkan dalam hal "cinta bertepuk sebelah tangan" saya maknai apabila kita mencintai seseorang tetapi orang tersebut tidak mencintai kita, maka disini terlihat bahwa cinta hanya tumbuh disalah satu pihak tanpa adanya pihak lain merasakan hal yang sama.
Kalau ditanyai manakah yang lebih menyakitkan, saya memilih "cinta tak harus memiliki". Kenapa? Bukankah memang sudah seharusnya begitu? Ketika kita benar-benar menyayangi seseorang dah senang ketika tahu orang itu pun mempunyai rasa yang sama seperti kita, itu membuat seolah-olah dunia terasa indah bukan? Tetapi kemudian kita harus menghadapi kenyataan bahwa dua insan yang saling mencinta tersebut tidak dapat bersatu karena sesuatu hal yang mungkin sepele ataupun rumit. Itu jelas akan menyakitkan kedua belah pihak. Sedangkan dalam "cinta bertepuk sebelah tangan" yang merasa tersakiti hanya satu orang, yaitu orang yang mencintai. Pihak yang dicintai tentulah tidak merasakan tersakiti karena dia memang tidak merasakan hal yang sama dan tidak harus bertanggung jawab atas rasa itu.
Itu hanya selintas pemikiran yang saya tuangkan karena terpicu oleh suatu film yang saya tonton. Saya pernah mengalami kedua hal tersebut, menjalani keduanya bukanlah perkara yang mudah. Seolah semua mudah dalam teori, tetapi sukar untuk dipraktikan. Tapi semua kembali lagi kepada diri kita masing-masing, apakah kita mau terus berhenti disatu titik tanpa ada keinginan untuk terus maju. Memiliki 'orang-orang' itu adalah hal terindah bagi saya, tetapi apabila memang tidak dapat dimiliki ataupun tidak berbalas maka saya harus kembali menata hidup dan menatap hari esok yang lebih baik. :) :)
Selintas mempunyai arti yang sama dengan one-side love, tapi menurut saya dua hal tersebut mempunyai makna yang berbeda. Jika dalam "cinta tak harus memiliki" saya maknai apabila kita mencintai seseorang begitupun sebaliknya (berbalas) akan tetapi ada suatu hal dimana cinta itu hanya tercipta untuk tumbuh dihati mereka tanpa harus terwujud dalam suatu komitmen "memiliki". Sedangkan dalam hal "cinta bertepuk sebelah tangan" saya maknai apabila kita mencintai seseorang tetapi orang tersebut tidak mencintai kita, maka disini terlihat bahwa cinta hanya tumbuh disalah satu pihak tanpa adanya pihak lain merasakan hal yang sama.
Kalau ditanyai manakah yang lebih menyakitkan, saya memilih "cinta tak harus memiliki". Kenapa? Bukankah memang sudah seharusnya begitu? Ketika kita benar-benar menyayangi seseorang dah senang ketika tahu orang itu pun mempunyai rasa yang sama seperti kita, itu membuat seolah-olah dunia terasa indah bukan? Tetapi kemudian kita harus menghadapi kenyataan bahwa dua insan yang saling mencinta tersebut tidak dapat bersatu karena sesuatu hal yang mungkin sepele ataupun rumit. Itu jelas akan menyakitkan kedua belah pihak. Sedangkan dalam "cinta bertepuk sebelah tangan" yang merasa tersakiti hanya satu orang, yaitu orang yang mencintai. Pihak yang dicintai tentulah tidak merasakan tersakiti karena dia memang tidak merasakan hal yang sama dan tidak harus bertanggung jawab atas rasa itu.
Itu hanya selintas pemikiran yang saya tuangkan karena terpicu oleh suatu film yang saya tonton. Saya pernah mengalami kedua hal tersebut, menjalani keduanya bukanlah perkara yang mudah. Seolah semua mudah dalam teori, tetapi sukar untuk dipraktikan. Tapi semua kembali lagi kepada diri kita masing-masing, apakah kita mau terus berhenti disatu titik tanpa ada keinginan untuk terus maju. Memiliki 'orang-orang' itu adalah hal terindah bagi saya, tetapi apabila memang tidak dapat dimiliki ataupun tidak berbalas maka saya harus kembali menata hidup dan menatap hari esok yang lebih baik. :) :)