Saturday, May 22, 2010

Cerita seorang sahabat

Semalam seorang sahabat saya menelfon dan bercerita tentang berakhirnya hubungan perselingkuhan dia. Bukan dia yang selingkuh, tetapi dia yang menjadi selingkuhan. Teman saya seorang pria, sebut saja S, dia memulai hubungannya dengan wanita ini sekitar 3 bulan yang lalu. Memang untuk memulai hubungan itu saja sudah salah dari awal, karena sang wanita sudah mempunyai calon suami. Tapi nyatanya toh S dengan wanitanya ini terus berhubungan. Awalnya S berpikir semua akan baik-baik saja, dia bisa menjaga perasaannya ketika si wanita bersama calon suaminya,tapi kenyataannya dia tidak bisa. Ketika sang wanita bersama calon suaminya, S mulai memikirkan pasti sang wanita memperlakukan calon suaminya sama seperti apa yang sang wanita lakukan ke dia. Perasaan S semakin jadi karena mereka (dia dan sang wanita) sudah memiliki keintiman yang berbeda. Keintiman yang sudah seperti suami istri.

Sebelum ini memang S sudah pernah bilang sama saya kalau dya siap pergi dari sang wanita, tapi apa yang terjadi kemaren sama sekali di luar dari dugaan dia. Sebelum akhirnya mereka putus, mereka sempet berantem by sms, S merasa mulai tidak dihargai sebagai seorang pria. Karena menurut S, dengan posisi dia yang saat ini saja menjadi seorang selingkuhan sudah membuatnya menurunkan harga diri seorang pria ditambah lagi sang wanita tidak bisa menghargai S sebagai seorang selingkuhan. Ini bukan akhir yang diingikan S apabila memang harus berakhir. S meinginkan akhir yang baik-baik saja, tapi ternyata Tuhan merencakan lain. Biar bagaimana pun toh cerita mereka sudah berakhir (sekarang), tapi tidak ada yang tahu apabila nantinya mereka bisa kembali bersama.

Hmm.. semalaman saya terus mendengarkan cerita si S. Memang hal ini seperti sudah saya duga sebelumnya. Menurut saya mereka berhubungan dari awal saja itu sudah suatu kesalahan, tapi saya tidak ingin menjudge hubungan mereka. Saya jelas tidak menyetujui hubungan yang seperti itu, tapi kembali lagi itu bukan hak dan kapasitas saya menilai dan melarang. Semua itu toh kembali kepada diri mereka sendiri. Tapi alangkah baiknya suatu hubungan pacaran dapat diawali dengan baik agar apabila harus, dapat berakhir dengan baik pula. :) :)

No comments:

Post a Comment